Nippon Shokubai Bangun Pabrik Ketiga, Kembangkan Potensi Industri Kimia Intermediate

Pemerintah terus mengembangkan industri kimia menjadi industri strategis yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Industri ini menjadi modal bagi pengembangan industri hilir seperti industri makanan dan minuman, serat, tekstil, kemasan, plastik, elektronik, otomotif, dan farmasi.
Cilegon,-
Hallo Pabrikers, Pemerintah terus mengembangkan industri kimia menjadi industri strategis yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Industri ini menjadi modal bagi pengembangan industri hilir seperti industri makanan dan minuman, serat, tekstil, kemasan, plastik, elektronik, otomotif, dan farmasi. Keberhasilan pembangunan industri nasional sangat dipengaruhi oleh profil industri kimia.
Sebagai pemasok bahan baku bagi industri pengolahan, industri kimia diharapkan memiliki kapasitas yang cukup dan kinerja yang baik dan stabil setiap saat.
“Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk terus memperkuat industri kimia melalui peningkatan kapasitas produksi serta melengkapi struktur pohon industri demi menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku industri,” ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito saat mewakili Menteri Perindustrian pada peresmian perluasan pabrik 3AA PT. Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon, Banten, Selasa (23/5).
Pentingnya industri kimia ditunjukkan oleh bagiannya dalam PDB. Pada tahun 2022, industri kimia akan menjadi kontributor ketiga terbesar di luar industri nonmigas. Plt. Dirjen IKFT mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa bahan kimia merupakan bahan baku yang sangat strategis dan berperan penting dalam menentukan arah kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) beri apresiasi kepada PT. Nippon Shokubai Indonesia (PT. NSI). PT. NSI merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang memproduksi Acrylid Acid dan Acrylid Esters serta produsen superabsorbent polymer (SAP) pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Acrylid Acid dan Acrylic Esters adalah bahan kimia intermediate yang banyak digunakan, termasuk bahan baku dalam industri emulsi, polimer dan resin, serat akrilik dan kopolimer poliolefin. Sedangkan SAP digunakan sebagai absorbent material pada disposable baby diapers atau popok sekali pakai. Nippon Shokubai Group memiliki 20% pangsa pasar dunia untuk produk SAP, menjadikannya pemasok SAP terbesar di dunia.
Investasi dalam proyek Acrylid Acid PT. NSI tahap ketiga di Cilegon, Banten menunjukkan bahwa potensi pengembangan industri kimia menengah sangat tinggi. Dengan tambahan kapasitas produksi Acrylid Acid 100.000 ton per tahun, total kapasitas Acrylid Acid PT Nippon Shokubai Indonesia adalah 240.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas produksi ini akan membantu menjaga pasokan dalam negeri untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan Acrylid Acid dalam negeri dan meningkatkan peluang pasar ekspor.
Total nilai investasi sejauh ini adalah sebesar USD693 juta, PT. NSI mampu mempekerjakan pekerja terampil dan membuka peluang lapangan kerja baru.
“Kami sangat menghargai dan mengapresiasi investasi perluasan pabrik Acrylic Acid yang dilakukan oleh PT NSI yang sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, tetapi akhirnya berhasil dilaksanakan dengan baik,” ungkap Plt. Dirjen IKFT.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa Kemenperin akan terus berupaya menciptakan iklim usaha industri yang baik, menguntungkan, dan berkesinambungan melalui berbagai kebijakan sehingga investasi dapat terus bertumbuh dan kekuatan ekonomi Indonesia menjadi semakin kokoh. (*)
Source: Kemenperin.go.id