Produsen Baja Ringan Investasi USD 4,9 Juta di Kawasan Industri Kendal
Industri Logam merupakan sektor strategis dalam menopang kebutuhan bahan baku industri lainnya. Kemenperin (Kementerian Perindustrian) terus berupaya mendorong tumbuhnya industri tersebut. Contoh upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan investasi yang diyakini dapat lebih memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri.
“Sebagai mother of industry, sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” ucap Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono pada acara Topping Off Pabrik Baru PT. Auri Steel Metalindo di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/12).
Sekjen Kemenperin menerangkan bahwa industri logam menjadi salah satu sektor yang prospektif untuk ke depannya karena kebutuhan domestik yang cukup besar.
“Hasil produksi industri ini misalnya banyak diserap di sektor otomotif dan konstruksi. Bahkan, kami melihat industri logam merupakan sektor yang mampu pulih lebih cepat di tengah tekanan pandemi,” ucapnya.
Industri logam berperan penting dalam mendongkrak nilai tambah bahan baku serta membawa efek yang luas bagi perekonomian, di antaranya sebagai penghasil devisa dari ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Jadi, sektor ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan, industri baja sebagai sektor hulu memiliki peran yang vital dalam menopang pembangunan nasional. Sejalan dengan hal itu, PT. Auri Steel Metalindo telah menanamkan modalnya di Kawasan Industri Kendal sebesar USD4,9 juta dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Perusahaan ini akan memproduksi atap baja ringan dengan kapasitas mencapai 400.000 ton per tahun
“Pabrik baru PT. Auri Steel Metalindo ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi Kawasan Industri Kendal dan Provinsi Jawa Tengah dalam kontribusinya membangun perekonomian nasional, khususnya pada sektor industri baja, di tengah masa pandemi Covid-19,” paparnya.
Auripallas Pramana selaku Direktur Utama PT Auri Steel Metalindo mengungkapkan realisasi pembangunan pabriknya sudah mulai dilakukan sejak awal tahun 2020. Menurutnya, KIK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan Kawasan lainnya.
"Tetapi kita juga memiliki confidence level yang tinggi dengan pengembangnya, yaitu PT Jababeka Tbk. dan Sembcorp dari Singapura. Sebab untuk menentukan lokasi pabrik, kontinuitas dan peran pengelola sangat penting untuk keberlangsungan operasi pada jangka panjang,” tutupnya.
Sumber : kemenperin.go.id