Sektor Industri Masih Jadi Penopang Utama, Ekonomi Jabar Tumbuh 4,93% di Kuartal I 2024

Hallo Pabrikers, Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,93% (year-on-year) dan 0,32% (q-to-q) pada triwulan I tahun 2024.
Cikarang,-
Hallo Pabrikers, Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,93% (year-on-year) dan 0,32% (q-to-q) pada triwulan I tahun 2024.
Marsudijono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mengatakan meski Jawa Barat tetap tumbuh 4,93%, namun jika dilihat secara kuartal-ke-kuartal (q-to-q) Jawa Barat hanya tumbuh 0,31% saat dibandingkan kuartal sebelumnya yakni kuartal IV 2023 lalu.
"Namun demikian tumbuhnya tidak sebaik kuartal IV 2023, beda tipis, mudah-mudahan ini diakibatkan lebih banyak sektor pertanian," kata Marsudijono, dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di Kota Bandung, Senin (6/5/2024).
Melihat rangkaian pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2021 hingga 2024, ia meyakini pola serupa terjadi setiap tahunnya.
Dari segi struktur dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 dilihat dari lapangan usaha, Jawa Barat masih ditopang dari kekuatan industri dengan pangsa sebesar 42,40% yang meningkat secara q-to-q sebesar 1,74%.
Disusul oleh sektor perdagangan sebesar 14,54%, meningkat tipis sebesar 0,36% dari triwulan sebelumnya, sektor konstruksi 8,53% terkontraksi -0,54% dan sektor Pertanian 7,35% dengan kontraksi -3,25%.
Kemudian dari sisi pengeluaran, penopang laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih ditopang konsumsi rumah tangga dengan peran 66,34% secara q-to-q dengan kenaikan 0,35%.
"Peningkatan konsumsi makanan dan minuman serta perabot menjelang Idulfitri menjadi penopang tumbuhnya konsumsi rumah tangga," jelasnya.
Sedangkan kontraksi paling dalam terjadi pada konsumsi pemerintahan dengan penurunan -44,83%.
"Kenapa cukup besar, karena [Triwulan I] awal dari permulaan anggaran, itu biasa seperti itu," jelasnya.
Selanjutnya, dari sisi sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Barat Triwulan I 2024 menurut Lapangan Usaha ditopang industri pengolahan sebesar 0,74% secara q-to-q.
"Selebihnya ada jasa keuangan 0,07%, transportasi 0,06%, perdagangan 0,05% dan lainnya," katanya.
Lalu, jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat secara q-to-q lebih banyak ditopang dari Net Ekspor sebesar 2,90% sedangkan konsumsi rumah tangga hanya 0,21 dan lainnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, jika dibandingkan secara nasional, posisi Jawa Barat secara y-o-y, masih tetap tumbuh meskipun tidak sebaik nasional, yakni 4,93% dibandingkan 5,11%.
Sedangkan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi di Pulang Jawa pada Triwulan I 2024, posisi Jawa Barat lebih baik dibandingkan dengan DKI Jakarta (4,78%), Banten (4,51%) dan Jawa Timur (4,81%).
"Hanya di bawah Jawa Tengah 4,97% dan DI Yogyakarta 5,02%," jelasnya. (*)
Source: bisnis.com